Prosedur Pemasangan Geotextile Pada Konstruksi Perkuatan Tanah.

Woven Geotextile

Saat ini Geotextile adalah material yang paling banyak digunakan pada pekerjaan perkuatan tanah, bahkan seolah-olah bisa dibilang wajib digunakan. Oleh karena itu, para teknisi lapangan harus paham betul prosedur dalam pemasangan Geotextile yang baik dan benar, bahkan untuk hal ini Departemen Pekerjaan Umum telah mengeluarkan dokumen yang dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan pekerjaan perkuatan tanah menggunakan Geotextile.

Mempersiapkan Tanah Dasar

Terdapat beberapa poin penting yang perlu diperhatikan dalam mempersiapkan tanah dasar sebelum dilakukan pemasangan geotextile, yaitu:

  1. Tebang seluruh pohon dan tunggul pohon sampai rata dengan permukaan tanah.
  2. Jangan memindahkan atau mencabut akar maupun hamparan rumput.
  3. Sisakan beberapa vegetasi penutup seperti rumput dan alang – alang.
  4. Untuk kondisi tanah yang bergelombang akibat banyaknya gundukan dan sisa penebangan pohon, bertujuan untuk pembuatan lantai kerja sebagai dasar penempatan perkuatan.

Prosedur Pemasangan Geotextile

  1. Tempatkan Geotextile dengan arah panjang gulungan (arah mesin) tegak lurus terhadap arah memanjang timbunan. Arah sambungan tidak boleh sejajar dengan arah memanjang timbunan, Oleh karena itu sebaiknya lebar bidang sudah diukur sebelumnya sehingga dapat disesuaikan dengan ukuran geotextile yang akan dipasangkan. Jika memang harus dilakukan penyambungan, sebaiknya disambung di pabrik sehingga menghasilkan lebar yang sesuai.
  2. Buka gulungan geotextile secara hati-hati dengan posisi melintang terhadap arah memanjang timbunan. Usahakan gulungan geotextile jangan diseret untuk menghindari Geotextile sobek yang mengakibatkan turunnya kekuatan atau kualitas materialnya.
  3. Pastikan saat merentangkan Geotextile tidak terdapat kerutan dan lipatan, kemudian tempatkan pemberat diatas Geotextile agar saat proses perentangan Geotextile tidak terangkat oleh angin.
  4. Sebelum melaksanakan penimbunan, pastikan Geotextile sudah terhampar sempurna dan tidak ada cacat, jika ternyata ditemukan cacat pada Geotextile, harus segera dilakukan perbaikan.
Geotextile Woven

Prosedur Penimbunan Geotextile

  • Tumpahkan material di ujung-ujung Geotextile untuk membentuk kaki timbunan atau jalan akses. Gunakanlah truk yang sesuai dengan asumsi rencana kerja dan jangan menumpahkan material secara langsung di atas Geotextile. Ketinggian gundukan sebaiknya kurang dari 1m di atas geotextile agar tidak terjadi keruntuhan daya dukung setempat.
  • Ratakan penyebaran material timbunan menggunakan bulldozer atau loader ringan. Lalu untuk kaki timbunan sebaiknya diperpanjang hingga selebar satu atau dua panel ke arah sisa rencana timbunan.
  • Setelah pembuatan kaki timbunan, maka hamparkan material timbunan di antara kaki berm timbunan. Penghamparan ini harus sejajar dan simetris terhadap alinyemen memanjang timbunan. Penghamparan dimulai dari tepi kaki timbunan hingga masuk ke bagian tengah agar membentuk bentuk huruf “U” (membentuk lengkung ke arah luar). Hal ini dimaksudkan untuk mengurung lapisan lumpur yang ada di lokasi penimbunan.
  • Pada penimbunan lapis pertama, posisi alat konstruksi harus sejajar dengan alinyemen memanjang timbunan. Alat tidak diperbolehkan untuk berbelok atau memutar arah. Alat berat harus dibatasi ukuran dan beratnya untuk membatasi alur roda dari penghamparan pertama sebesar 75 mm. Jika terbentuk alur lebih dari 75 mm, kurangi ukuran/berat dari alat berat.
  • Lapis pertama hanya boleh dipadatkan dengan menekannya menggunakan bulldozer, loader, atau alat lainnya.
  • Setelah tinggi timbunan mencapai sekurang-kurangnya 60cm di atas tanah asli, lapisan-lapisan berikutnya dapat dipadatkan dengan pemadat roda besi bergetar atau alat pemadat lain yang sesuai. Apabila terjadi pelunakan lokal akibat getaran maka matikan alat getarnya dan gunakan berat sendiri alat sebagai media pemadatan. Pada timbunan tak berbutir dapat digunakan jenis alat pemadatan yang lain.

Itulah panduan cara melakukan pemasangan Geotextile sesuai dengan pedoman yang telah dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan Umum – Direktorat Jendral Bina Marga. Dokumen panduan tersebut dapat anda download disini.