Metode Pemasangan Geomembrane HDPE Liner

geomembrane

Metode Pemasangan Geomembrane yang baik dan benar perlu diketahui oleh para stakeholder proyek pekerjaan pemasangan Geomembrane. Proses pemasangan harus dilakukan oleh tenaga ahli yang berpengalaman, mengingat pemasangan Geomembrane ini membutuhkan ketelitian dan kehati-hatian serta pemahaman akan metode yang digunakan untuk kondisi-kondisi tertentu.

Sebagai pengingat, Geomembrane adalah salah satu material geosintetik yang banyak digunakan pada proyek geoteknik untuk pekerjaan yang membutuhkan material kedap air. Geomembrane banyak digunakan pada kolam limbah, tambak, waduk, embung, dan konstruksi lainnya yang bertujuan untuk menampung cairan.

Berikut ini adalah langkah-langkah Metode Pemasangan Geomembrane HDPE Liner:

Persiapan Kerja Awal Pemasangan HDPE Liner

  1. Persiapan shop drawing berdasar pada construction drawing dari konsultan atau owner, meliputi:
    • Pola atau Layout lembaran liner untuk masing-masing saluran; semua lokasi titik pertemuan dalam saluran dengan tanda yang jelas dan berbagai catatan yang diperlukan.
    • Detail angkur tepi dari liner.
    • Detail struktur pertemuan liner, jika ada.
    • Detail pertemuan pipa liner (fasilitas inlet dan outlet), jika ada.
  2. Persiapan program kerja, termasuk pekerjaan per sekuen dan jadwal waktu berdasar pada jadwal utama proyek.
  3. Daftar perkiraan kuantitas material liner dan material pendukung yang diperlukan, termasuk semua keperluan di pertemuan liner, untuk masing-masing saluran, dan persiapan persediaannya.

Persiapan Kerja Lapangan (Oleh Yang Memberi Kerja)

  1. Penggalian atau pembentukan bentuk fisik kolam.
  2. Grading dan leveling pada permukaan yang digali.
  3. Pemadatan (atau metode stabilisasi lainnya) pada dasar dan/atau sisi dari kolam.
  4. Instalasi dari saluran dan/atau fasilitas penunjang kolam lainnya.

Pekerjaan Lining di lapangan

  1. Pemotongan lembaran liner disesuaikan dengan shop drawings.
  2. Mempersiapkan semua keperluan pertemuan antar lembaran liner berdasar pada gambar.
  3. Meletakan material liner di lapangan. Kantung pasir diperlukan untuk menahan liner agar tidak terangkat diakibatkan oleh angin.
  4. Penempelan sisi-sisi lembaran liner yang di-overlap (hot air tack method) menggunakan aliran udara panas.
  5. Pembersihan daerah hubungan lembaran liner menggunakan grinder atau sander.
  6. Pengelasan hubungan menggunakan extrusion welding system dan hot wedge system.
  7. Pengetesan hubungan las, disaksikan langsung oleh pengawas lapangan menggunakan vacuum box tester untuk meyakinkan tidak terjadi kebocoran.
  8. Jika terjadi kebocoran, diperbaiki atau dilas dengan extruder dan material welding rod.
  9. Membuat laporan harian progres kerja.

Artikel Lainnya